Laporan Praktek Kerja Industri
Pendidikan Sistem Ganda
(PSG)
Oleh :
Nama : Komang Yudiarta
NIS : 11. 385 .A
Jurusan : Teknik Komputer dan Jaringan
Periode Prakerin: 05 Februari s/d 04 Mei 2013
Periode Prakerin: 05 Februari s/d 04 Mei 2013
SMK NEGERI 1 TOMONI
LEMBAR
PENGESAHAN PERUSAHAAN
Yang bertanda tangan
dibawah ini, menerangkan bahwa :
Nama : KOMANG YUDIARTA
NIS : 11. 385 .A
Program : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Adalah siswa SMK Negeri 1 Tomoni dan benar telah
melakukan PKL / PSG pada PT. TELKOM DIVISI ACCESS AREA MAKASSAR selama 3 bulan
yang berlangsung dari tanggal 05 Februari 2013 sampai dengan tanggal 04 Mei
2013.
Diperiksa dan Disahkan Oleh :
PT.Telkom Divisi
Access Area Makassar
Pembimbing
Instansi MANAGER
ACCESS AREA
( JODRY JF TITIOKA ) (
ABDUL RASYID NUR Hi, S Kom . Msi )
NIK. 750008 NIK.
.580334
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Siswa : KOMANG
YUDIARTA
NIS : 11.385.A
Kelas : XI A4
Nama sekolah : SMK Negeri 1
Tomoni
Alamat
Sekolah : Jl. Sintuwu Raya Desa Beringin Jaya Kec. Tomoni Kab.Luwu Timur
Wesite : http://smkn-tomoni.com
Email :
smkn.tomoni.lutim@gmail.com
Judul : Laporan Kegiatan Siswa Pendidikan Sistem
Ganda (PSG)
Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk disyahkan
dalam rangka penyelesain tugas akhir Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Tahun
Pelajaran 2012 / 2013.
Demikian Pengesahan ini di buat, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tomoni, Mei 2013
Disahkan
oleh,
Kepala Sekolah SMKN 1
TOMONI
(
Drs. Muchtar
B, M.Si. )
NIP :
19581231 198503 1 192
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Yang
bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : Komang Yudiarta
Nis : 11.385.A
Kelas : XI A4
Program
Study Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Setelah laporan ini di susun oleh siswa tersebut di
atas kami periksa, maka dinyatakan telah memenuhi syarat untuk ujian.
Tomoni, Mei
2013
Guru
Pembimbing Pembimbing
DU/DI
SUNARTO,S,Pd JODRY
JF TITIOKA
NIP
: 19681007 200502 1 003 NIK
: 750008
Mengetahui,
Ketua
Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan
ZULFIKAR
MUCHTAR. S.Kom
NIP
: 19760624 200604 1 003
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan rahmatnya dan karunianya maka laporan hasil Pendidikan
Sistem Ganda (PSG), tersusun sebagaimana adanya.
Dalam pelaksanaan kegiataan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sampai pada
penyusunan laporan kegiatan ini masih banyak kendala yang dihadapi,namun dengan
adanya kesabaran, bimbingan serta partisipasi dari semua pihak, sehingga semua
kendala dapat teratasi dan penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1.
Bapak Drs. Muchtar B, M.Si. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri
1 Tomoni
2.
Pembimbing dan
Ketua Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMKN 1 Tomoni
3.
Wali Kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Tomoni
4.
Bapak Abdul
Rasyid Nur Hi, S,Kom . Msi selaku Pimpinan di PT. Telkom Makassar
5.
Bapak Jodry Jhonny Fanny Titioka selaku Pembimbing utama di
Arnet Divisi Access Area Makassar
6.
Bapak M. Amir selaku Pembimbing
DU-DI/Instansi Kantor Telkom STO Panakukang Makassar
7.
Seluruh karyawan/karyawati di PT.
Telkom Makassar
Akhirnya saya menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekeliruan maupun
kesalahan, itu sebabnya semua kritik dan saran yang bersifat membangun, saya
mengucapkan terima kasih.
Makassar, Mei
2013
Hormat
saya,
Komang
Yudiarta
NIS
: 11. 385 .A
DAFTAR
ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA
PENGANTAR......................................................................................
i
DAFTAR
ISI....................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Prakerin…………………………………………………………
B . Tinjauan
Kegiatan Prakerin………………………………………………………
C . Pelaksanaan
Kegiatan dan Waktu Prakerin………………………………………
D. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Prakerin………………………………………….
BAB II GAMBARAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
A. Sejarah PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk……………………………………...
B. Visi dan Misi
PT.Telkom……………………………………………….…………
C. Logo PT. Telkom……………………………………………….…………………
D. Bidang
Pekerjaan Dan Produk Yang Dihasilkan………………………………….
E. Kedisiplinan……………………………………………….………………………
F. Struktur Organisasi……………………………………………….………………..
BAB III SISTEM TELEPON DAN INTERNET SPEEDY
A
.Sruktur
Jaringan……………………………………………….…………………..
B
.Perangkat
Jaringan Telkom……………………………………………….……….
C. MDF (Main Distribusion Frame) …………………………………………………
D. Rangka MDF (Main Distribusion
Frame) ………………………………………..
E. Teknologi
ADSL Pada Internet
Speedy…………………………………………….
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………….………………………..
B. Saran……………………………………………….……………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Prakerin
Menjadikan SMK sebagai salah satu
lembaga pendidikan, berupaya mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia
( SDM ), yakni menjadikan manusia seutuhnya yang memiliki wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
SMK juga berupaya melaksanakan
program-program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak saja
memahami ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi juga mampu mempraktekkan
serta mengembangkannya baik dalam pendidikan maupun didalam dunia
industri.
Upaya yang dilakukan SMK dengan mengadakan suatu program
pengalaman yaitu dengan mengirim siswa-siswanya keperusahaan yang relevan
dengan jurusan masing-masing yang dinamakan dengan Praktek Kerja Industri
(Prakerin).
Pengalaman Praktek Kerja Industri
(Prakerin) merupakan suatu kegiatan intrakulikuler yang dikelompokkan kedalam
mata pelajaran bidang studi jurusan SMK.
Tujuan dilaksanakannya Prakerin
untuk menambah pengalaman dan sekaligus merupakan wadah pengenalan lingkungan
kerja bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga pada
saat memasuki dunia kerja mereka tidak merasa canggung lagi.
Diakhir pelaksanaan kegiatan
Prakerin, siswa juga diwajibkan untuk menyusun laporan Prakerin. Laporan
tersebut disusun sesuai dengan apa yang mereka peroleh selama Prakerin atau
membahas mengenai perangkat ataupun sistem yang digunakan oleh perusahaan
tempat Prakerin.
Pada laporan Prakerin ini, penulis
membahas tentang “Sistem
Jaringan Telepon dan Internet Speedy “
B.
Tinjauan Kegiatan Prakerin
Kegiatan
Prakerin bertujuan untuk membekali siswa dengan pengalaman langsung dari
berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan
atau industri, sehingga siswa dapat menerapka n apa yang diperolehnya dibangku sekolah agar
sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia industri.
1.
Secara Umum
Secara umum pelaksanaan Prakerin:
”Penerapan dan
pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama
belajar, diperusahaan / di dunia kerja”.
2.
Secara Khusus
a. Membekali siswa dengan pengalaman kerja sebenarnya
didalam dunia kerja dan masyarakat.
b. Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari
latihan praktek di sekolah.
c. Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap
profesional dalam bertugas.
d. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan
dan pengembangan program pendidikan.
e. Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di
tempat Prakerin yang belum dikenal oleh siswa.
f. Membekali siswa dengan pengalaman kerja
yang sebenarnya.
g. Mendorong siswa supaya dapat menciptakan lapangan kerja
bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
C.
Pelaksanaan Kegiatan dan Waktu Prakerin
Sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh koordinator Prakerin SMK berdasarkan
rekomendasi dan saran dari Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi, maka kriteria
tempat Prakerin adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan atau industri harus memiliki badan hukum yang
sah serta bergerak dibidang produksi atau jasa.
2. Perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan atau
operasinya memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli dibidang teknik dan
kejuruan.
3. Pada saat pengiriman peserta Prakerin, perusahaan /
industri sedang melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan bidang studi
siswa.
4. Perusahaan atau industri sedapat mungkin memiliki
pusdiklat atau memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan atau
informasi kepada siswa selama melaksanakan Prakerin.
5. Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan perusahaan
atau industri, siswa dapat memperoleh pengalaman lansung dalam meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di SMK.
Berdasarkan
syarat dan kriteria perusahaan atau industri yang telah ditetapkan tersebut,
maka penulis mengajukan permohonan untuk melaksanakan Prakerin di PT. Telkom Divisi
Access Area Makassar . Dengan pertimbangan bahwa PT. Telkom Divisi Access Area Makassar merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi dan memiliki badan
hukum yang sah serta sesuai dengan bidang ilmu penulis.
Berdasarkan
dari permohonan yang telah diajuakan, maka pihak perusahaan menyetujui untuk
melaksanakan kegiatan Prakerin diperusahaannya sebanyak 3 orang selama
kurang lebih 90 hari.
Adapun kegiatan
yang telah dilaksanakan selama kerja praktek di PT. Telkom Divisi Access Area Makassar dan STO
Panakukang Makassar adalah :
1. Kegiatan Umum
a. Pengenalan
terhadap sejarah perusahaan, ruang lingkup kerja, tata tertib perusahaan dan
struktur organisasi perusahaan.
b. Pengenalan terhadap perangkat-perangkat yang digunakan
pada PT. Telkom
STO Panakukang Makassar
bagian Perangkat MDF.
2. Kegiatan Khusus
a. Ikut serta dalam melakukan
pengontrolan dan pemeliharaan perangkat jaringan telepon seperti MDF,
RK dan Computer Server.
b. Melakukan tanya jawab (
diskusi) dan penjelasan dari pembimbing lapangan.
c. Studi literatur, yaitu mempelajari buku-buku panduan dan
pelatihan yang disajikan langsung oleh pembimbing lapangan.
D.
Tempat Pelaksanaan Kegiatan Prakerin
Kegiatan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) berlangsung selama kurang lebih tiga bulan (90 hari) terhitung
dari tanggal 05 Februari 2013 sampai dengan 04 Mei 2013. Pada pelaksanaan
Prakerin kali ini bertempat pada sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang telekomunikasi yaitu pada PT. Telkom Divisi Access Area
Makassar yang beralamatkan pada Jln. A.P. Pettarani No.2 Makassar 90221 dan Kantor Telkom STO
Panakukang Makassar.
BAB II
GAMBARAN UMUM
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
A.
Sejarah PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan
penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon
Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI
). Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :
1.
Era Kolonial
Pada tahun
1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf.
Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke
dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
2.
Perusahaan Negara
Pada tahun
1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
(PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi
(PN Telekomunikasi).
3.
Perumtel
Pada tahun
1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation
Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari
Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tsahun 1989
tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan
telekomunikasi.
4.
PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991
Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi
Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
5.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14
November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham
TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek
Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham
TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999
ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli
Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia
melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar
bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.
Tahun
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri
jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai
dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan
silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi
lokal.
B. Visi dan Misi TELKOM
PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To
become a leading InfoCom player in the region”.Telkom berupaya
untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka dalam bidang
kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .
PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “ to
provide one stop Infocome services with excellent quality and competitive price
“. Telkom berkomitmen
Ø
Memberikan layanan terbaik dan
berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif .
Ø
Memaksimalkan “Nilai Perusahaan”
melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di bidang adjacent
industries telekomunikasi.
Ø
Menjadi perusahaan holding strategis
demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit
bisnis strategis.
Ø
Menjadi kontributor pendapatan yang
utama bagi pemegang saham.
C.
Logo PT. TELKOM
Logo baru TELKOM mencerminkan brand
positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan
bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand
positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise,
empowering, assured, progressive dan heart. Sekilas logo bulat
dengan siluet tangan terkesan simpel. Simplifikasi logo ini terdiri dari
lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan
cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in
Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U”
yakni “the world is in your hand”. Untuk lebih mengenal logo ini, ada
baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
Gambar 1.
Logo Telkom
·
Expertise : makna dari lingkaran sebagai
simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM
yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).
·
Empowering : makna dari tangan yang meraih ke
luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
·
Assured : makna dari jemari tangan. Simbol
ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang
erat
·
Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran.
Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
·
Heart : simbol dari telapak tangan yang
mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :
·
Expert Blue pada teks Telkom melambangkan
keahlian dan pengalaman yang tinggi
·
Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan
suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis
·
Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran
bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
D. Bidang Pekerjaan dan Produk yang
dihasilkan
1. Bidang Pekerjaan
Jasa yang disediakan Telkom dibagi
menjadi dua kelompok, jasa Telekomunikasi dasar dan non jasa Telekomunikasi
dasar. Pengelompokan inipun belum dilaksanakan secara tegas, mengingat
teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama Telkom
saat ini adalah menyediakan Public Switch Telephone Network (PSTN) dan
menyelenggarakan jasa melalui PSTN.
Jenis jasa
telekomuniksi yang sudah beroperasi sampai sekarang ini adalah:
a. Telepon dalam negeri ( lokal dan SLJJ )
b. Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi
c. Jasa telepon bergerak seluler ( Flexi )
d. Jasa Internet ( Telkomnet Instan dan Speedy )
e. Jasa lainnya ( Vallue Added Service )
Jasa telepon dalam negeri merupakan layanan jasa utama PT. Telkom yang
memberikan pendapatan terbesar, tetapi untuk sekarang ini jasa telepon luar
negeripun merupakan pendapat Telkom lainnya. Komposisi pendapat layanan jasa
utama ini meliputi : Pasang baru telepon, biaya abodemen (langganan) bulanan
dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal, interlokal / SLJJ dan SLI.
Dari catatan tahun-tahun yang lalu, ternyata kontribusi terbesar berasal dari
biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon dalam negeri ini juga termasuk
penyediaan layanan telekomunikasi untuk umum seperti Wartel, Telepon umum coin
( TUC ), telepon umum kartu ( TUK ), dan telepon umum pelanggan ( TUP ).
Untuk telepon
umum coin sampai saat ini masih dikelola oleh Telkom. Sedangkan untuk pendirian
telepon umum pelanggan terlebih dahulu Telkom memberikan penawaran kepada
masyarakat siapa yang mau mendirikan telepon umum pelanggan tersebut. Dan dalam
hal pemasangan telepon umum pelanggan dini dituntut biaya pemasangannya, dengan
sistem bagi hasil ( Sharing ), sehingga kedua belah pihak mendapatkan
keuntungan dan tidak ada yang dirugikan.
Disamping
mendapatkan pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom
juga memperoleh pendapatan interkoneksi dari penyelenggaran Telekomunikasi
lainnya, seperti dari penyelenggaraan Telekomunikasi internasional dan STBS (Sistem
Telepon Bergerak Seluler).
Pendapatan
interkoneksi antara lain diperoleh dari PT. INDOSAT dan SATELINDO. Selain
pendapatan interkoneksi Telkom juga berpartisispasi dalam menyelenggarakan
STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi hasil. Sementara itu
penyewa Stansponder satelit mulai tahun 1996 beralih kepada satelindo, namun
Telkom terus melakukan pelayanan jasa stasiun bumi untuk hubungan
telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.
2. Serpo (Service
point)
Pada kegiatan
yang dilakukan ini adalah menerima pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang
datang ke Plasa maupun melalui telepon ke bagian pengaduan. Data-data yang
harus diperoleh dari pelanggan antaralain ; nama, alamat, jenis gangguan. Kemudian
data-data itu dimasukkan ke SISKA untuk diproses.
3. PSB Wireline
Pelanggan yang
ingin berlangganan telepon rumah dan data-data yang diperlukan PT. Telkom untuk
meng-input data, pelanggan harus mengisi dan memberikan foto copy KTP, materai
dan administrasi untuk biaya pasang telepon dirumah.
4. PSB speedy
Pelanggan yang
ingin berlangganan speedy ( internet ) di rumah dan data-data yang diperlukan
PT. Telkom untuk meng-input data, pelanggan harus mengisi dan memberikan foto
copy KTP, dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan pemasangan speedy
pelanggan sebaiknya memiliki telepon rumah. Tetapi Pelanggan bisa memilih paket
speedy yang telah disedikan oleh Telkom.
5. Bundling
Pelanggan yang
ingin berlangganan telepon rumah dan speedy secara bersamaan dan data-data yang
diperlukan Telkom untuk
meng-input data, pelanggan harus mengisi formulir dan memberikan foto copy ktp,
materai dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan telepon rumah.
6. Cabut APS (atas
permintaan sendiri)
Cabut APS
adalah pencabutan sambungan telepon atas permintaan pelanggan karena sesuatu
hal seperti:
Rumah kosong,
Pindah Rumah, Rumah dijual, Tarif mahal, Tagihan terlalu besar, Faktor ekonomi
atau ganti dengan Telkom Flexi.
Adapun
syaratnya antara lain :
a. FotoCopy KTP
pelanggan yang masih berlaku.
b. Bukti Pembayaran/Rekening
telepon terakhir.
c. Mengisi dan
menandatangani Formulir yang telah disediakan.
7. Pendaftaran Point
Reword (TRRT)
Pada kegiatan
ini yang dilakukan adalah membantu pendaftaran pelanggan yang akan mendaftarkan
nomor telepon rumahnaya untuk mengikuti Point Reword (TRRT).
Data-data yang harus diperoleh untuk pendaftaran Point Reword ; foto
copy KTP dan pembayaran Rekening telepon akhir. Setelah pencatatan untuk pendaftaran,
kita jelaskan kepada pelanggan bagaimana cara pengumpulan poin-poin, agar
setiap poin-poin bertambah dan memilih hadiah secara langsung atau secara
diundi. Setelah selesai pelanggan yang mengikuti program TRRT formulir yang
sudah di isi di input ke CCS untuk proses lebih lanjut.
8. Plasa
Membantu SAS
bagian plasa, dalam memberikan nomor antrian, arahan, dll. Mempromosikan Gebyar
Berhadiah TELEPON RUMAH REJEKI TUMPAH (TRRT) Mempromosikan produk-produk Telkom
(HP CDMA FLEXI, PSB SPEEDY, PSB WIRELINE.
9. Sales Retention
OBC Speedy
Penawaran
speedy kepada setiap pelanggan yang sudah memiliki telepon rumah untuk
menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan melewati telepon.
10. Penginputan TRRT
Penginputan
formulir yang sudah di isi di input ke dalam CCF, yang sudah di isi
dengan jelas oleh pelanggan yang mendaftarkan untuk mengikuti Program Hadiah
Telkom.
11. MDF ( Main Distribution Frame )
Berikut ini adalah sebagian fungsi dari
MDF, antara lain :
Ø Memantau
pelaksanaan penyesuaian gangguan dan mencetak kesimpulan atas hasil yang
dicapai sebagai bahan pemeriksaan dan laporan.
Ø Mengoperasikan
dan memelihara perangkat meja ukur sebagai alat ukur untuk menanggulangi
gangguan.
Ø Mengerjakan,
merawat, dan menyimpan kartu langganan untuk keperntingan mutasi-mutasi,
pengaduan, pengukuran, perbaikan-perbaikan, dan penyambungan telepon.
Ø Mengadakan
pengukuran saluran secara rutin.
Ø Melaksanakan
penyambungan dan pemutusan saluran MDF sesuai dengan prosedur yang berlaku.
12. SISKA ( Sistem Informasi Kastamer )
Sistem
Informasi Kastamer (SISKA) suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola
data-data yang ada mulai dari data jaringan, data pelanggan, data service
level guaranty for customer (Segmentasi layanan), dan data abonemen
pelanggan.
Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan komunikasi yang mengakibatkan bertambahnya para
pelanggan telkom, maka dirasa perlu ada aplikasi baru sebagai inovasi untuk
mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap pelanggan terutama pelanggan pada
Cluster Corporate dan bisnis disamping tidak mengabaikan pelayanan prima
kepada pelanggan Residensial dan Sosial.
SISKA adalah
sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan sekuritas
dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat
operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi
pelanggan telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas
dan efisiensi operasional keuangan perusahaan. Sementara mereka yang berhak
untuk mengakses data-data SISKA hanya dikhususkan untuk Karyawan TELKOM,
Manfaat SISKA antara lain sebagai berikut :
Ø Meningkatkan
mutu pelayanan data jaringan.
Ø Pemrosesan
alamat billing yang cepat dan akurat.
Ø Pengumpulan
tagihan yang cepat dan akurat.
Ø Optimalisasi
petugas jaringan.
13. COC ( Control Operational Center
)
COC data yang
hampir sama dengan SISKA namun COC juga mengambil data dari SISKA, yang berguna
untuk mengontrol menejemen Se-Indonesia secara online (dari internet).
14. Gangguan
Pada bagian
gangguan, proses kerjanya adalah memproses dan melaporkan ke petugas lapangan
sesuai dengan sektornya.
E. Kedisiplinan
1. Setiap karyawan memiliki kewajiban antara lain :
Ø Mengutamakan kepentingan perusahaan
diatas kepentingan golongan dan pribadi.
Ø Menyimpan rahasia negara,
perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung.
Ø Melaksanakan
ketentuan perusahaan dengan sebaik-baiknya.
Ø Bekerja dengan jujur,
tertib dan sopan serta penuh dengan rasa tanggung jawab dan bersemangat untu
kepentingan perusahaan.
Ø Mentaati
perintah instruktur atau pejabat yaang berwenang sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
2. Sementara
larangan bagi setiap karyawan adalah :
Ø Melakukan tindakan kejahatan antara
lain berupa penggelapan, pencurian, penipuan, pemalsuan, dan jenis lainnya.
Ø Melakukan penganiayaan, penghinaan
secara kasar, tindak kekerasan mengancam pimpinan perusahaan dan karyawan.
Ø Menyuruh atau membujuk ikut serta
dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum/ kesusilaan terhadap pimpinan
perusahaan.
Ø Menggunakan
fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi.
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu
kerangka dasar yang menunjukkan hubungan yang jelas antara satu bidang
dengan bidang lain. Suatu organisasi yang baik akan menimbulkan keselarasan,
keserasian dan keseimbangan dalam bekerja agar didapat tenaga kerja yang
terampil, efisien dan kreatif.
Setiap
perusahaaan akan memilki struktur kepegawaian yang berfungsi untuk menempatkan
suatu karyawan sesuai dengan bidang keahlinya masing- masing dengan tujuan
supaya karyawan tersebut dapat bekerja lebih efisien sehingga dapat menunjang
hasil produksi perusahaan dengan lebih baik.
1. Uraian Tugas
Ø JUNIOR MANAGER Kancatel Sindanglaya, bertugas sebagai
Pemimpin jalannya tugas-tugas karyawan yang ada dikantor PT.Telkom Kancatel
Sindanglaya, dan bertanggung jawab atas jalannya tugas-tugas tersebut.
Ø Ass Junior Manager SERVICE, bertugas sebagai koordinator
dalam mengelola penjualan produk ( seperti : Telepon Wireline, Flexi dan Speedy
) serta memonitor dan memelihara kehandalan produk-produk yang dipasarkan.
Ø Ass Junior Manager SUPPORT, bertugas sebagai penanggung
jawab untuk memonitor terhadap seluruh pendapatan serta laporannya, memonitor
terhadap jumlah tunggakan baik Telepon, Flexi ataupun Speedy serta laporan
pembukuannya dan mengendalikan cabutan / penghentian layanan terhadap
pelanggan.
Ø SPV SO ACCESS SDL, bertugas sebagai Pemimpin pekerjaan
lapangan pekerjaan, seperti pemasangan atau pengukuran kabel-kabel telepon.
Ø Service Point, bertugas melayani pelanggan antara lain:
Pasang Speedy, PSB, Pasang kembali, Mutasi, Gangguan Telepon, dan Informasi
lainnya.
Ø Technician Operation Support, bertugas sebagai pelaksana
dan pengendali operasional langsung lapangan.
2. Pengelompokan
Divisi Telkom Berdasarkan Fungsi Umumnya
Ø DIVRE (Divisi Regional)
Direktorat
Konsumer terbagi menjadi tujuh Divisi Regional (Divre), dimana Divre I berpusat
di Kota Medan.
Ø KANDATEL (Kantor Daerah Telekomunikasi)
Divre dibagi
menjadi beberapa Kandatel yang bertempat di ibukota propinsi.
Ø INFRATEL (Infrastruktur Telekomunikasi)
Infratel
merupakan bagian Telkom yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan pemeliharaan
infrastruktur telekomunikasi Telkom.
Ø NETRE (Network Regional)
Infratel dibagi menjadi beberapa Network Regional (Netre).
Salah satunya adalah Network Regional Sumatera Bagian Utara (Netre Sumbagut)
yang berpusat di Kota Medan.
Ø ARNET (Area Network)
Netre dibagi menjadi beberapa Area Network (Arnet). Netre Sumbagut
terbagi menjadi enam Arnet, yaitu: Aceh, Medan, Pematang Siantar, Padang,
Pekanbaru, dan Batam.
BAB III
SISTEM TELEPON DAN INTERNET SPEEDY
A.
Struktur
Jaringan
Berdasarkan cara pencatuan saluran
dari sentral ke pesawat pelanggan, jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu jaringan catu langsung, jaringan catu tak langsung, dan
jaringan catu kombinasi.
1. Jaringan catu langsung
Pada jaringan catu langsung ini,
pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU
tanpa melalui RK. Jadi, pada jaringan ini, semua pasangan urat kabel dari
KP tersambung secara tetap (permanen) ke RPU. Jaringan model ini, biasanya
dipakai untuk wilayah :
a. Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual dengan
jumlah pelanggan telepon sedikit.
b. Pada
kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentral telepon (
radius sampai dengan 500 meter).
c. Untuk
daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan telepon cukup tinggi dan komplek
yang tidak memungkinkan dipasang RK.
2. Jaringan catu tak langsung
Jaringan catu tak langsung adalah
jaringan kabel lokal dimana pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat yang
dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru kemudian dihubungkan ke RPU.Dalam hal
ini, RK berfungsi sebagai titik sambung antara kabel primer dan kabel sekunder.
Pemakaian jaringan catu tak langsung seperti terdapat pada Gambar di bawah ini.
Pemakaian jaringan catu tak langsung ini juga dipakai pada kota-kota sedang dan
besar yang digunakan untuk mencatu daerah yang pelanggannya tersebar dan jauh .
3. Jaringan Catu Kombinasi
Jaringan catu
kombinasi adalah jaringan local di mana pesawat pelanggan
dicatu melalui dua cara, yakni sebagian dengan catu langsung, dan sebagian lagi
dengan catu tak langsung. Pemakaian jaringan catu kombinasi digunakan hampir
pada semua kota sedang dan besar, karena letak sentral telepon biasanya di
pusat kota atau pusat kepadatan penduduk, sedang lokasi pelanggan menyebar
mulai dari yang dekat dengan sentral telepon, dan banyak juga yang berada jauh
dari letak sentral tersebut. Pemakaian jaringan catu kombinasi.
B.
Perangkat
Jaringan Telkom
1. RK (Rumah Kabel) feeder point, cross connect Point/SAI (servingarea
interface )
Nama lain dari
rumah kabel(RK) adalah feeder point, cross connect Point, atau SAI(Serving
Area Interface).
Bangunan kecil
atau rumah jaga yang merupakan tempat distribusi kabel (listrik atau telepon).
Rumah kabel digunakan untuk mendistribusikan atau mengkoneksikan antara kabel
primer dari sentral dengan kabel sekunder.
Rumah Kabel
(RK) ini mempunyai kapasitas mulai dari 400 sampai dengan 2400 satuan sambungan
telepon (SST) dan juga Rumah Kabel bagian yang penting dari struktur jaringan
kabel (PPJT Jarlokat 2000 tentang RK).
2. Fungi RK
Ø Titik terminal akhir dari jaringan Kabel Primer.
Ø Titik terminal awal dari jaringan Kabel Sekunder.
Ø Titik sambung peralihan yang fleksible antara jaringan
Kabel Primer dan jaringan kabel Sekunder.
C.
MDF
(Main Distribution Frame)
MDF
(Main Distribution Frame) adalah sebuah tempat terminasi kabel yang
menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kable
yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral telepon memiliki 1000
pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000 pasang kabel tembaga yang
terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap pasang kabel tembaga ini akan
mewakili satu nomor pelanggan. Dan 1000 pasang kabel yeng terpasang di slot MDF
ini akan di-cross coneect dengan 1000 pasang kable lain yang berasal dari
saluran pelanggan yang menuju ke pesawat terminal pelanggan. Jadi bila seorang
pelanggan ingin agar nomor teleponnya diganti dengan nomor lain, maka proses
perubahan nomor ini dapat dengan mudah dilakukan dengan merubah koneksi saluran
pelanggan di MDF-nya. MDF bisanya diletakan pada satu gedung yang sama dengan
sentral teleponnya (berdekatand engansentral telepon).
MDF atau Rangka Pembagi Utama
RPU
adalah susunan rangka dari plat logam yang digunakan untuk tempat menginstalasi
Blok Terminal Rangka Pembagian Utama (BTRPU), sebagai titik sambung ujung kabel
kearah jaringan dan kearah sentral. BTRPU adalah suatu terminal yang berfungsi
sebagai titik peralihan yang terdiri dari susunan titik kontak dimana
ujung-ujung urat kabel, baik yang berasal dari jaringan luar maupun dari arah
sentral diteminasikan.
Dalam RPU terdapat terminal vertical dan horizontal yang merupakan blok terminal RPU, antara terminal vertical dan horizontal dihubungkan dengan kabel jumper, dan dibawah RPU terdapat ruang bawah tanah yang dipasang rangka besi yang disebut cable chamber, yang merupakan tempat untuk mengatur jalannya kabel dari luar menuju ke blok terminal di RPU. Tempat meletakan penggaman jaringgan yang dinamakan arrestor yang berfungsi mengamankan dari adanya tegangan atau arus lebih yang melewati urat kabel langsung ke system pentanahan (pengaman perangkat dan manusia dari teganggan/arus lebih yang membahayakan), sehingga tidak akan merusak sentral.
Dalam RPU terdapat terminal vertical dan horizontal yang merupakan blok terminal RPU, antara terminal vertical dan horizontal dihubungkan dengan kabel jumper, dan dibawah RPU terdapat ruang bawah tanah yang dipasang rangka besi yang disebut cable chamber, yang merupakan tempat untuk mengatur jalannya kabel dari luar menuju ke blok terminal di RPU. Tempat meletakan penggaman jaringgan yang dinamakan arrestor yang berfungsi mengamankan dari adanya tegangan atau arus lebih yang melewati urat kabel langsung ke system pentanahan (pengaman perangkat dan manusia dari teganggan/arus lebih yang membahayakan), sehingga tidak akan merusak sentral.
Dalam telekomunikasi, sebuah frame distribusi utama (MDF)
adalah frame distribusi pada salah satu bagian yang bagasi kabel eksternal
memasuki fasilitas menghentikan, dan pada bagian lain yang garis pelanggan
pengguna internal dan bagasi kabel untuk setiap frame distribusi menengah
mengakhiri.
MDF digunakan untuk lintas menghubungkan garis luar dengan
terminal yang diinginkan dari beberapa kabel atau saluran luar lainnya. MDF
biasanya memegang perangkat kantor pusat pelindung dan fungsi sebagai titik uji
antara garis dan kantor. MDF dalam pertukaran swasta melakukan
fungsi yang sama dengan yang dilakukan oleh MDF di kantor pusat. Sinonim (di
telepon) frame utama. Sebuah frame distribusi pada salah satu bagian yang
bagasi kabel eksternal memasuki fasilitas menghentikan, dan pada bagian lain
yang garis pelanggan pengguna internal dan bagasi kabel untuk setiap frame
distribusi menengah mengakhiri. Catatan 1: MDF digunakan untuk lintas
menghubungkan garis luar dengan terminal yang diinginkan dari beberapa kabel
atau saluran luar lainnya. Catatan 2: MDF biasanya memegang perangkat kantor
pusat pelindung dan fungsi sebagai titik uji antara garis dan kantor. Catatan
3: MDF dalam pertukaran swasta melakukan fungsi yang sama dengan yang dilakukan
oleh MDF di kantor pusat. Sinonim (di telepon) frame utama.
D.
Rangka MDF (Main
Distribusion Frame)
RPU adalah susunan rangka dari plat
logam yang digunakan untuk tempat menginstalasi Blok Terminal Rangka Pembagian
Utama (BTRPU), sebagai titik sambung ujung kabel kearah jaringan dan kearah
sentral. BTRPU adalah suatu terminal yang berfungsi sebagai titik peralihan
yang terdiri dari susunan titik kontak dimana ujung-ujung urat kabel, baik yang
berasal dari jaringan luar maupun dari arah sentral diteminasikan.
Dalam RPU terdapat terminal vertical dan horizontal yang merupakan blok terminal RPU, antara terminal vertical dan horizontal dihubungkan dengan kabel jumper, dan dibawah RPU terdapat ruang bawah tanah yang dipasang rangka besi yang disebut cable chamber, yang merupakan tempat untuk mengatur jalannya kabel dari luar menuju ke blok terminal di RPU. Tempat meletakan penggaman jaringgan yang dinamakan arrestor yang berfungsi mengamankan dari adanya tegangan atau arus lebih yang melewati urat kabel langsung ke system pentanahan (pengaman perangkat dan manusia dari teganggan/arus lebih yang membahayakan), sehingga tidak akan merusak sentral.
E.
Teknologi ADSL Pada Internet
Speedy
Internet pertama kali masuk ke jaringan telelepon
atau PSTN (Public Service Telephone Network) di Indonesia pada tahun 1989.
Teknologi pertama yang digunakan pada saat itu adalah Dial-Up. Teknologi ini menggunakan sambungan kabel
telepon sebagai jaringan penghubung antara pengguna (users) dengan Penyedia
Layanan Internat atau ISP (Internet Service Provider). Namun dalam
penggunaannya, Dial-up memiliki beberapa kekurangan, terutama rendahnya
kecepatan dalam mengakses Internet, terlebih di jam-jam tertentu yang merupakan
waktu sibuk. Kecepatan maksimum yang dapat diperoleh adalah 18 Kbps. Dengan
kecepatan seperti itu maka penggunaan internet cenderung pada kegiatan
pencarian data berbasis teks (Text-Mode) saja ketimbamg mode grafik atau gambar
(Graphics-Mode). Kekurangan lainnya adalah kita tidak dapat menggunakan
kegiatan bertelepon saat saluran digunakan berinternet, tingginya tingkat
gangguan derau atau noise bila saluran telepon sedang digunakan berinternet,
dan sistem penghitungan Dial-up yang masih berdasarkan waktu (time-based) dan
masih dirasakan sangat mahal.
Pada tahun 2006 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT.Telkom) mengaplikasikan
teknologi jaringan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pada jaringan
teleponnya dan memasarkannya dengan label Telkom Speedy. ADSL adalah jenis
teknologi akses internet melalui kabel tembaga saluran telepon yang sama
digunakan oleh teknologi Dial-up. Kelebihannya ADSL yang pada awalnya hanya
dapat mendukung akses data hingga 1 Mbps, kini dengan perkembangannya dapat
mendukung pengiriman akses data dari 1,5 Mbps hingga 9 Mbps saat menerima data
(Down-stream rate) dan dari 16 Kbps hingga 640 Kbps saat mengirim data
(Up-stream rate). Hingga kini teknologi ADSL sangat populer penggunaannya
seluruh dunia sebagai teknologi jaringan Internet Broadband. Tentunya sangat
jauh jika dibanding dengan teknologi sebelumnya yaitu Dial-up. Dengan kecepatan
seperti itu kegiatan berselancar tidak hanya pada data berbasis teks, tetapi
juga grafik dan gambar, juga multimedia (teks, grafik, gambar diam/bergerak,
dan suara).
Perkembangan selanjutnya yang terjadi adalah bahwa akses Internet kini
tidak hanya melalui kabel (wire) saja tetapi juga melalui jaringan non-kabel
(wireless) yang disalurkan melalui gelombang elektromagnetik seperti Wifi
(Wireless Fidelity) seperti Hotspot, Access Point, Point to Point, Direct
Satellite dsb, juga melalui Jaringan GSM dan CDMA yang sifatnya lebih bergerak
(mobile) fleksibel sehingga kita dapat mengakses Internet di manapun dan
kapanpun, baik dalam keadaan diam (fixed, stationer) maupun bergerak (mobile).
Akses data teknologi Wireless kini dapat mencapai hingga 12 Mbps hingga 80 Mbps
(HSDPA, HSUPA) dan kedepan bila LTE dan Wimax diaplikasaikan di jaringan
Wireless di Indonesia maka kecepatanya bisa mencapai hingga 150Mbps dalam
keadaan bergerak (mobile) dan 200 Mbps dalam keadaan diam (fixed, stationer).
Teknologi ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah teknologi akses Internet
menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi suntikan atau
(Injection Technology) yang membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan
data yang tadinya hanya dalam kecapatan rendah menjadi lebih cepat dan dalam
jumlah besar. Hal ini dimungkinkan berkat adanya sebuah perangkat yang disebut DSLAM
(DSL Acces Multiplexter). Untuk mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, ADSL
menggunakan skema modulasi yang cukup rumit untuk memasukkan data ke dalam
kabel tembaga. Sering dikenal dengan sebutan Last-mile Technology
karena teknologi ini hanya digunakan untuk koneksi dari STO (Sentral Telepon
Otomat) ke perumahan dan perkantoran, bukan di antara sentral-sentral telepon.
Dikatakan asimetris karena arus data yang dikirim dan diterima tidak sama.
Frekuensi sinyal yang digunakan berkisar antara 25 KHz sampai 1 MHz. Dengan
cara seperti itu maka ADSL dapat mendukung pengiriman akses data dari 1,5 Mbps
hingga 9 Mbps saat menerima data (Down-stream rate) dan dari 16 Kbps hingga 640
Kbps saat mengirim data (Up-stream rate). Dengan teknologi seperti diuraikan di
atas dan dengan kecepatan downstream inilah yang menjadikan ADSL lebih cocok
untuk kalangan penggunaan internet untuk rumah tangga. Karena kalangan rumah
tangga umumnya lebih banyak kegiatan menerima, dibandingkan kegiatan mengirim.
Seperti mendownload data, gambar, musik, ataupun video.
Keunggulan lainnya dibanding teknologi Dial-up ialah bahwa ADSL tidak
mengganggu penggunaan telepon yang ada. Jadi walaupun kita memasang ADSL di
rumah, tepelon rumah tetap bisa digunakan secara silmultan dengan ADSL tanpa
terganggu sedikitpun. Hal ini dimungkinkan karena telepon bekerja pada
frekuensi sub-audio 20 KHz ke bawah sedangkan frekuensi signal ADSL adalah 25
KHz hingga 1 MHz.
Perkenalan masyarakat Indonesia dengan teknologi jaringan internet ADSL
dimulai pada tahun 2006 saat PT.Telkom yang merupakan perusahaan pengatur
jaringan telepon nasional memperkenalkan program yang disebut sebagai Telkom
Speedy, yaitu jaringan khusus dari PT.Telkom untuk penggunaan Internet bagi
kalangan rumah tangga, perkantoran, industri kecil dan menengah, dsb.
Beragam paket ditawarkan berdasarkan kuota volume data atau bulanan,
limited atau unlimited dsb, yang berdampak pada tarif. Semakin besar kuota
volume data semakin mahal tarifnya. Demikian juga pada paket unlimited bulanan
tetap saja ada kuota vome data sehingga jika melenihi volume data yang menjadi
kuotanya akan dikenakan tambahan biaya untuk setia Megabyte-nya.
BAB IV
PENUTUP
wahhh bagus ...
ReplyDeletesngat jelas sekali,tnks info nya
ReplyDeletemantap coy...
ReplyDelete