Thursday, April 4, 2013

Tugas Bahasa Indonesia SMKN 1 Tomoni (PSG) Tp.2012/2013


1.        BERDISKUSI YANG BERMAKNA

v  Komponen diskusi
Suatu percakapan disebut diskusi kalau memiliki 4 komponen utama,yaitu:
1.       Ada masalah yang memerlukan  pemecahan,
2.       Ada moderator yang memimpin proses diskusi,
3.       Ada peserta atau partisipan yang membahas/memecahkan masalah,dan
4.       Ada notulis yang bertindak sebagai penambat atau pencatat perbincangan dalam bisnis
Sesuatu disebut masalah jika sesuatu itu merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang menuntut pemecahan
                Seorang moderator yang memimpin jalannya diskusi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

Ø  Membuka diskusi
Ø  Menjelaskan tata tertib diskusi
Ø  Mengemukakan masalah yang akan didiskusikan
Ø  Mengarahkan dan mengendalikan jalannya diskusi
Ø  Menampung gagasan-gagasan yang dikemukakan peserta diskusi
Ø  Menimpulkan/merumuskan hasil diskusi
Ø  Membacakan hasil perumusan simpulan hasil diskusi
Ø  Menutup diskusi

Peserta diskusi adalah beberapa orang yang berpartisipasi dalam pembahasan masalah.
Notulis adalah seseorang yang bertugas membuat notula (Catatan) baik yang berupa pertanyaan maupun jawaban peserta diskusi, secara singkat dan pada akhir diskusi membantu moderator dalam perumusan hasil diskusi.

v  Etika diskusi
Dalam diskusi  terdapat ketentuan yang mesti dipatuhi.ketentuan itu berkaitan dengan tata krama berdiskusi,dan lazimnya disebut santun diskusi. Beberapa hal yang merupakan santun diskusi itu adalah :
Ø  Seorang moderator tidak boleh memihak,dan bertindak adil kepada setiap peserta.
Ø  Seorang moderator tidak boleh menguasai seluruh jalannya diskusi, dan harus memberikan kesempatan seluas luasnya kepada peserta
Ø  Seorang moderator tidak boleh mengkritik atau pun memuji seseorang peserta karena ia harus bertindak adil dan bijaksana
Ø  Setiap peseta diskusi harus dapat menghargai orang lain berbicara/berpendapat sehingga tidak memotong pembicaraan sekalipun kurang sependapat dengan pendapat  yang dikemukakan oleh peserta orang lain
Ø  Setiap peserta diskusi harus mematuhi tata tertib diskusi dan mengendalikan pembahasannya sehingga pembicaraannya relevan dengan topik yang didiskusikan dan tidak melenceng dari tema atau tujuan diskusi
Ø  Setiap peserta diskusi harus patuh kepada moderator sehingga ia baru berbicara setelah  dipersilahkan oleh moderator
Ø  Jika peserta diskusi kurang sependapat dengan pendapat peserta lain, ia tidak boleh menolak secara kasar sehingga keberatan terhadap peserta lain,disampaikan dengan kata-kata yang halus, sopan,dan tidak menyakitkan hati dengan disertai argumentasi yang logis dan menyakinkan

v  Teknik beragumentasi
Ø  Penyampaian gagasan yang relevan
Penyampaian gagasan  dalam diskusi diakatakan relevan jika tidak lepas dari upaya-upaya pemecahan masalah yang didiskusikan. Pemecahan masalah akan mendasar kalau dilandasi pengetahuan yang mendalam tentang hakikat masalah termaksud  sub-sub masalahnya secara detail,termasuk kajian yang mendalam tentang sebab/akibat dari masalah itu. Pemecahan masalah biasanya akan membawa konsekuensi-konsekuensi ,dan bisa menimbulkan masalah baru.
Dengan demikian,jika dalam suatu diskusi pembicraan masih berkisar pada: Latar belakang masalah,hakikat masalah,sebab/akibat dari masalah,pemecahan masalah termaksud konsekuensi dan langkah implementasinya,maka pembincaraan itu bisa dikatakan relevan.
Ø  Menanggapi masalah
Memberi tanggapan terhadap suatu gagasan bisa bersifat positif (Mendukung,Menyetujui,membenarkan),bisa juga bersifat negatif(menolak,menyanggah,mengkritik).
Jika hendak menyangga gagasan, kemukakan dengan kalimat-kalimat yang santun. Seperti telah dikemukakan pada modul sebelumnya caranya adalah :
·         Awali dengan ucapan “maaf” yang diikuti ucapan kekurang setujuan  (jangan ketidaksetujuan atau penolakan) terhadap pendapat mitra bicara
·         Kemukakan alasan yang logis,tunjukan letak kekurangtepatan pendapat itu,atau berikan saran atau usul peneyempurnaan pendapa tersebut.selain itu,menyanggah gagasan bisa juga dikemukakan dengan cara sbb:
·         Sampaikan penghargaan diikuti kritik dengan mengatakan: baik/benar,logis,tetapi .....
·         Kemukakan alternatif yang lebih baik,tanpa mengkritik sama sekali,misalnya dengan mengatakan: akan lebih baik/realistis/ekonomis/praktis kalau.....
Agar tidak menimbulakan konflik hindarilah kata/ungkapan yang bernuansa konflik,antara lain kata/ungkapan yang bernada menghakimi,meremehkan/merendahkan,menyerang pribadi,dsb: misanya pernyataan : salah total,tidak masuk akal,tidak bernalar,tidak sesuai dengan akal sehat,kampungan,tolol.
Dalam diskusi tidak lepas dari dukung mendukung gagasan.dukungan dikatakan santun  jika dilandasi data/fakta/konsep yang benar,alasan yang logis dan realistis serta disampaikan secara  tidak berlebihan
v  Tehnik penyimpulan
Teknik penyimpulan bisa dilihat dari cara berfikir atau pola penalarannya. dalam hal ini kita mengenal pola induktif  dan deduktif.

v  Akan tetepi didalam diskusi  secara teknis pengambilan simpulan bisa dilakukan dengan cara sbb:
·         Mengambil gagasan yang tidak dibantah/disanggah. Gagasan yang tidak disanggah oleh peserta dapat diangkat/diambil sebagai simpulan hasil diskusi
·         Mengambil suara terbanyak.
·         Menimbang tingkat kebenaran dariberbagai sudut pandang: realistis, ekonomis,implementatif ,paedagosis (pendidikan), politis,yuridis dsb....
·         Menggabungkan (mensentesis) pendapat-pendapat.
Dua pendapat atau lebih yang saling bertentangan sedapat mungkin disatukan dengan mensintesis/menggabung/menyejalankan pendapat-pendapat itu.


2.           BERNEGOSIASI

v  Membahas program kerja
Program kerja pada umumnya berisi sejumlah kegiatan untuk dilaksanakan oleh seseorang, suatu bagian dari suatu organisasi atau suatu organisasi.
  Program kerja kalau dipandang perlu bisa dilengkapi penjelasan tentang kapan dan dimana pelaksanaannya,serta siapa pelaksananya. Dalam proposal itu dijelaskan secara detail tentang semua aspek yang berkenaan dengan pelaksaaan suatu prorgam/kegiatan seperti: Nama kegiatan,latar belakang,tujuan,macam/bentuk kegiatan, sasarannya,waktu dan tempat pelaksanaan,panitia pelaksana,biaya (jumlah dan sumbernya),dsb.
  Membahas suatu program kerja tidak lain merupakan kegiatan untuk mengkaji,meneliti,mencermati berbagai Aspek yang merupakan isi dari suatu program kerja.selain itu,kita nilai pula apakah waktunya tepat,apakah sasaran dan pelaksanaannya tepat, dan apakah program itu efektif untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi/misi,dsb.
v  Etika bernegosiasi
Tujuan bernegosiasi akan tercapai jika pihak-pihak yang terlibat mengutamakan jalan damai,menghindari kekerasan,lentur dalam tarik ulur.
Penggunaan kalimat yang santun dimaksudkan agar mitra bicara kita mau memperhatikan sesuatu yang kita sampaikan. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat kita lakukan dalam membangkitkan perhatian mitra bicara kita, yaitu ....
·         Sampaikan gagasan atau pendapat itu dengan disertai bukti atau contoh kongkret yang dapat menyakinkan pendengar
·         Sampaikan gagasan atau pendapat itu secara singkat,jelas,dan langsung mengenai persoalannya (To The point)
·         Gunakan kalimat-kalimat yang relatif pendek ( tidak bercabang-cabang )sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran
·         Jika hal yang kita kemukakan berhubungan dengan waktu atau proses,maka kemukakanlah gagasan atau pendapat itu secara kronologis
·         Upayakan agar tawar menawar itu memberikan keuntungan bagi kedua pihak
v  Menyakinkan mitra bicara
Salah satu cara membangkitkan kepercayaan dalam bernegosiasi adalah menarik simpati pihak kedua ( mitra negosiasi).  Kewajiban kita adalah menguraikan sejelas-jelasnya program tersebut. Simpati dapat juga kita peroleh dari keluwesan dan kesupelan kita dalam melakukan pendekatan
Hal yang tidak boleh kita kesampaikan dalam upaya membangkitkan kepercayaan adalah penampilan kita. Penampilan itu menyangkut penghargaan terhadap kesempatan,cara berpakaian,sikap dan prilaku ketika kita berbicara,dan pemahaman kita terhadap situasi komunikasi.


3.                 MENYAMPAIKAN LAPORAN ATAU PRESENTASI LISAN
v  Cara menyampaikan laporan
Hal yang harus diperhatikan dalam menyajikan laporan lisan :
Ø  Isi :kelengkapan,sistematika/urutan,aktualitas,faktualitas,objektivitas.
Ø  Penyajian: bahasa (kosa kata,kaidah),suara (kejelasan/kefasihan,kekerasan),gerak-gerik muka dan anggota badan (mimik dan pantomimik).
v  Menyampaikan rangkuman dan simpulan
Menyampaikan rangkuman sebuah laporan secara lisan pada hakikatnya sama dengan membuat rangkuman atau simpulan laporan secara tertulis.dari laporan lengkap itu menyeleksi bagian-bagian pokoknya.bagian-bagian pokok itu selanjutnya kita susun kembali secara berurutan menjadi rumusan sebuah rangkuman.

4.                 MENULIS WACANA
v  Jenis-Jenis Karangan/Tulisan
Jenis karangan itu ditentukan  berdasarkan tujuannya,dan tujuan karangan baru dapat di tetapkan setelah seseorang mendapatkan tema yang dapat diuraikan menjadi sebuah karangan.tanpa tema,tidak akan ada karangan kerena tidak  ada yang di uraikan.dengan demikian,kegiatan mengarang itu di awali dengan penepatan tema,bukan pembuatan judul.karena ada sesuatu yang dapat di uraikan,orang lalu menetapkan tujuannya ;akan di apakan sesuatu itu.berdasarkan tujuannya,karangan di bedakan menjadi 5 macam,yaitu : deskripsi,narasi,eksposisi,argumentasi,dan persuasi.

Ø Deskripsi (lukisan )
Deskripsi (dari bahasa latin:describere:menulis tentang,membuat bagan atau gambaran,memberikan;desdripto :bagan atau gambaran,pemerian,pembeberan)adalah jenis karangan yang lebih menonjolkan penggambaran suatu hal  atau objek.Dengan membeberkan detail suatu objek berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,pengalaman,dan perasaanya,penulis bertujuan memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat,mengalami,atau,merasakan  sendiri apa yang di alamioleh penulisnya.untuk dapat menciptakan daya khayal pembacanya,penulis karangan deskripsi berusaha melukiskan sesuatu dengan sejelas-jelasnya atau sehidup-hidupnya,dengan begitu,pembaca di harapkan merasa berada/dihadapkan pada objek yang di sajikan oleh penulisya.oleh karena itu,karagan deskripsi mudah di kenali lewat ciri-cirinnya,yaitu :
·        Penggambaran objeknya demikian merangsang indra pembaca untuk berimajinasi sehingga seolah-olah yang bertutur dalam wacana itu adalah pembaca,
·        Objek yang di gambarkan dirinci atau diuarikan secara mendetail.
Di lihat dari  sifat objeknya.deskripsi dapat di bedakan atas deskripsi imajinatif/fiktif dan faktual/ekspositoris.deskripsi imajinatif ialah deskripsi khayal sebagaimana sering kita jumpai pada cerpen,novel,atau roman.deskripsi faktual ialah deskripsi yang objeknya nyata seperti banyak kita jumpai pada deskripsi geografis suatu wilayah,peta,data,dan sebagainya.
Ø  Narasi (penceritaan atau pengisahan)
Narasi (dari bahasa latin:narrare :menceritakan;bercerita tentang;narratio:cerita;penceritaan)adalah jenis karangan yang menceritakan proses kejadian itu berkaitan dengan tindakan atau perbuatan manusia,maka dalam narasi selalu ada tokoh dan perbuatannya yang berlangsung secara kronologis dalam satu kesatuan waktu.jadi,ciri karangan narasi yaitu :
·          Adanya rangkaian peristiwa
·          Adanya rangkaian waktu.

Berdasarkan sifatnya,karangan narasi di bedakan atas narasi ekspositoris atau narasi faktual  dan narasi sugestif atau narasi imajinatif.Narasi ekspositoris ialah narasi yang berupa penceritaan kisah toko (yang nyata perjalanan,biografi,cerita tentang perampokan atau pembunuhan,dan lain-lain.
Narasi sugestif ialah narasi yang dapat membangkitkan daya khayal pembacanya.dalam narasi sugestif selalu ada plot atau alur cerita.plot atau alur cerita itu adalah kesatuan antara tokoh,peristiwa,dan konflik.tanpa tokoh yang mengalami suatu konflik dalam peristiwa tertentu,tidak akan ada plot.contoh narasi  sugestif adalah cerpen dan novel.

Ø  Eksposisi
Eksposisi (dari bahasa latin :exponere : memamerkan,menjelaskan,menguraiikan,expositio: pameran,penguraian) adalah karangan yang menguraikan atau memaparkan sesuatu dengan tujuan memperluas pandangan dan pengetahuan pembacanya.
Agar pemaparan pengetahuan atau pengalaman itu memberikan kejelasan kepada pembacanya,penulis acap menggunakan data,fakta,angka-angka,gambar,peta,grafik,dan sebagainya.karena tujuan karangan eksposisi hanyalah menjelaskan sesuatu secara objektif,maka penggunaan data,fcakta,dan lain-lain itu bukanlah untuk meyakinkan atau membuktikan,melainkan hanya untuk mengkonkretkan paparanya.sebab,keputusan untuk menyatakan benar atau salah dan yakin atau tidak,sepenuhnya di serahkan kepada pembacanya.karena hal itulah maka dalam karangan eksposisi umumnya penulis mengunakan gaya informatif.karanagan eksposisi mudah di kenali melalui cirinya,yaitu :
·       Karangan itu bersifat informatif dan tidak ada upaya untuk mempengaruhi sikap atau pendapat pembaca.
·       Pada bagian akhir acap berisi penegasan,dan buku simpulan.

Ø  Argumentasi
Argumentasi (dari bahasa latin :arguere:membuktikan,meyakinkan seseorang; argumentatio: pembuktian )adalah karangan yang di maksudkan untuk membuktikan kebenaran sesuatu yang di sampaikan oleh penulisnya.karena adanya upaya meyakinkan pembacanya itulah maka dalam karangan argumentasi biasanya di kemukakan data,fakta,angka-angka,gambar,grafik,peta,dan sebagainya untuk mendukung/membuktikan kebenaran pernyataanya.karangan argumentasi mudah di kenali lewat cirinta,yaitu :
·         Adanya pendapat yang di sampaikan secara meyakinkan
·         Adanya alasan yang kuat untuk mendukung atau membuktikan kebenaran pendapatnya dengan bukti-bukti yang konkret
·         Adanya simpulan atau ringkasan isi.

Ø Persuasi
·         Persuasi (dari bahasa latin:persuadere: meyakinkan,membujuk untuk berbuat sesuatu ; persuasio: tindakan untuk meyakinkan atau membujuk ) adalah karangan yang mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca.karangan persuasi muda di kenali karena cirinya,yaitu :
·         Adanya gaya propoganda dalam penyampaiannya
·         Adanya pemilihan kata-kata atau kalimat yang bersifat sugestif.
Jika sifat dorongan atau ajakan dalam karangan itu sangatlah kuatnya,maka gaya proganda meningkat menjadi gaya provokasib  (penghasutan ).kalau kalimat-kalimat proganda bersifat persuasif,kalimat-kalimat provokasi bersifat agitatif (membakar emosi).
Dalam karangan persuasi acap di gunakan data,fakta,angka-angka,gambar,tabel,grafik,dan lain-lain itu di maksudkan untuk memperkuat sugestinya dalam mempengaruhi atau menyarankan pembaca untuk mengikuti ajakan penulis.karena keinginan penulis untuk membangkitkan kepercayaan pembacanya itu,maka tidak jarang dalam karangan persuasi terjadi manipulasi bukti dan fakta yang di sampaikan.
v  Pengembangan paragraf dan pola penalarannya
Untuk menyusun sebuah karangan yang utuh,kita harus mengembangkan tiap-tiap unsur kerangka karangan menjadi sebuah paragraf.
Dalam sebuah paragraf yang baik hanya terdapat satu kalimat utama.dari satu kalimat utama bisa kita kembangkan menjadi satu paragraf dengan menambahkan beberapa kalimat penjelas.jumlah kalimat penjelas tidak terbatas,dalam paragraf itu tidak boleh ada satu pun kalimat penjelas yangmenyimpang dari kerangka di sebut kalimat lepas atau kalimat sumbang.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas,berikut ini di sajikan contoh-contoh pengembangan kerangka karangan.
1.       Paragraf narasi
Tema            : Cinta terlarang
Kerangka     : 1. Perkenalan Siti dengan Syahrul
2. Terjalin hubungan Cinta
3. Orang tua tidak setuju
4. Dst
Malam itu ayah kelihatan benar-benar marah. Aku benar-benar dilarang berteman dengan Syahrul. Bahkan ayah mengatakan bahwa mulai besok aku harus meninggalka tempat kosku. Aku akan diantar dan dijemput setip hari. Kalau perlu,aku harus pindah sekolah. Kali ini ayah benar-benar tidak bisa diajak kompromi lagi.
2.       Paragraf  deskripsi
Topik            : pasar Tanah Abang,jakarta
Kerangka     : 1: lokasi pasar
2. Pembangunan pasar
3. Penataan pasar
 4. Penataan parkir
Pasar tanah abang adalah  sebuah pasar yang lengkap.segala macam barang ada disana dibagian paling depan berderet toko sepatu,dalam dan luar negeri.dilantai dasar terdapat berderet-deret toko kain yang lenkap .di samping kiri banyak penjual berbagai jenis buah . dan di bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging dan ikan. Pada tahun lalu saya di ajak ayah berjalan-berjalan ke tanah abang.
a)      Paragraf diatas merupakan pengenbangan dari kerangka nomor...
b)     Dalam pengembangan itu terdapat kalimat sumbang ,yaitu kalimat nomor...
3.       Paragraf eksposisi
Topik            : peranan majalh dinding di sekolah                                      
Kerangka     :1. Majalah dinding merupakan program osis
                         2. majalah dinding sebagai wadah pengembangan kreatifitas
                        3. majalah dinding sebagai ajang kompetisi intelektual
                        4. majalah dinding sebagai batu loncatan untuk sukses
Untuk menjadi wartawan, kolumnis, penulis,atau reduktor media masa maupun elektronik  di perlukan latihan-latihan dalam waktu yang lama .karier mereka pada umumnya di awali latihan menulis,menulis,dan menulis sejak remaja.media latihan menulis awal yang cukup membantu ialah majalah dinding .di sekolah-sekolah yang maju sering  kita temui terbitan majalah dinding yang bagus.tidak jarang dari mereka  yang sukses dalam bidang tulis-menulis atau karang-mengarang dalah berkat majalah dinding
a.       Paragraf di atas merupakan pengembangan dari kerangka nomor...
b.       Kalimat pengembangan yang sumbang ialah nomor...
4.       Paragraf argumentasi
Topik            : pengaruh infor beras terhadap nasib petani
Kerangka     :1. Rekomendasi bank dunia ,agar indonesia mengimpor beras
                         2. rencana pemerintah untuk mengimpor beras
                         3. dampak psikologis inpor beras terhadap harga beras dalam negeri
                         4. turunya kesejahteraan petani

1)     Pemeritah pusat akan tetap merencanakan mendatangkam beras impor.
Tujuannya ialah untuk mengamankan cadangan (stok ) nasional.beras impor tersebut akan masuk gudang  bulog,dan bukan untuk beredar di pasar.jika harga beras melambung tinggi,bulog akan segera melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga.sehingga,masyarakat petani tidak perlu khawatir terhadap turunya harga beras yang berpotensi merugikan mereka.
2)     Namun,kenyataanya di pasar tidak seperti yang di perkirakan pemerintah.begitu beras impor mulai datang,harga beras di tingkat petani juga langsung turun.sebab,para pendagang tengkulak membatasi pembelian,sementara stok yang mereka pegang juga segera di lepas karena takut akan turunya harga yang dapat mengakibatkan kerugian kerugian.akibatnya harga beras di pasar juga turun. Dengan demikian,datangnya beras impor memiliki dampak  pesikologis  yang besar terhadap para pelaku dipasar beras.
Banyaknya pedagang yang stres akibat turunnya harga beras.
a)      Pragraf satu merupakan pengembangan dari kerangka nomor...
b)     Kalimat pengembangan paragraf satu yang sumbang ialah nomor.....
c)      Paragraf dua merupakan pengembangan dari kerangka nomor....
d)     Kalimat pengembangan paragraf dua yang sumbang ialah nomor.....

5.       Paragraf persuasi
Topik            : Menjaga Kebersihan Lingkungan
Kerangka     : 1. Kebersihan rumah
                          2. Kebersihan pekarangan/halaman
                          3. Kebersihan air minum/sumur
                          4. Kebersihan selokan
        Rumput liar rimbun sekali,dan sampah berserakan di sepanjang selokan sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar.nyamuk sering bersarang dan bertelur di sini karena airnya tergenang.kita pun khawatir akan adanya wabah demam berdarah di sini.kitab harus segera membersihkannya supaya aliran airnya lancar,sehingga nyamuk tidak sempat bersarang dan bertelur,nyamuk juga dapat di berantas dengan menaburkan bibit ikan.
a)      Paragraf di atas merupakan pengembangan dari kerangka nomor.....
b)     Kalimat pengembangan yang sumbang ialah kalimat nomor.....


5.                 MERINGKAS TEKS TERTULIS
v   Pengertian ringkasan/rangkuman
Ringkasan (precis ) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan sebuah karangan yang panjang dalam bentuk singkat.ringkasan bertolak dari penyajian suatu karya asli secara singkat.seorang penulis ringkasan dalam pembuatan ringkasan harus langsung meringkas kalimat,paragraf,bagian,dan sebagainya.
Dalam pembuatan ringkasan,keindahan,gayabahasa,ilustrasi,serta penjelasan-penjelasan yang terinci di hilangkan.
Banyak orang beranggapan bahwa pengertian ringkasan sama dengan ikhtisar.anggapan begitu kurang tepat.ringkasan adalah penyajian singkat dari suatu karangan yang tetap pertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarangnya.bagian atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap di pertahankan,tetapi dalam bentuknya yang singkat.dalam ikhtisar.penulis tidak   perlu mempertahankan urutan karang asli,dan dan dapat langsung mengemukakan  inti atau pokok masalah dan pemecahannya bagian atau bab-bab yang kurang pentik bisa langsung di buang.

v  Teknik atau cara membuat rangkuman
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat di ikuti dalam membuat ringkasan yang baik dan teratur :
1.       Membaca naskah asli
Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan dan berkali-kali untuk mengtahui kesan umum dan maksud pengarang,serta sudut pandangnya,untuk mencapai hal ini,judul dan daftar isi harus dijadikan pegangan oleh penulis ringkasan.
2.       Mencata gagasan utama dan gagasan penting
Semua gagsan utama dan gagsan penting yang ada dalam karangan asli harus dicatat atau digaris bawahi.caranya,bacalah kembali karangan asli bagian demibagian atas paraghraf demi paragraf untuk mendapatkan gagasan utamanya.
3.       Membuat reproduksi
Membuat reproduksi adalah menyusun kembali suatu karangan dalam bentuk singkat berdasarkan gagasan utama yang telah dicatat atau digaris bawahi.berdasarkan catatan itu,penulis ringkasan  menyusun kalimat-kalimat baru,merangkai semua gagasan kedalam sutau wacana yang jelas,dan sekaligusmenggambarkan isi karangan aslinya.
4.       Ketentuan tambahan

Selain ketiga langkah diatas,terdapat bebrapa ketentuan tambahan,yaitu :
a)      Mengutamakan kalimat tunggal dari pada kalimat majemuk,dan kalimat tak langsung dari pada kalimat langsung
b)     Ringkaslah kalimat menjadi prasa,frasa menjadi kata,gagasan yang panjang diganti dengan gagasan pendek/sentral.boleh saja membuang kalimat atau alenia yang tidak di perlukan.
c)      Jumlah alenia sama dengan jumlah topik atau gagasan sentral yang akan kita masukkan dalam ringkasan.
d)     Tidak harus mempertahankan semua kata sifat / keterangan yang ada.
e)      Pertahankan susunan gagasan asli dan ringkaslah gagasan-gagasan itu dengan urutan yang sama dengan naskah asli.
f)       Untuk memperkuat kebenaran boleh di masukkan kutipan dari naskah asli (baik langsung maupun tak langsung ) dengan mencantumkan nomor halaman yang di rujuk
g)      Ringkasan pidato / ceramah,yang di ucapkan langsung oleh orang pertama,harus di ganti dengan sudut pandang orang ke tiga.
h)     Suatu ringkasan biasanya di temukan panjang ringkasan finalnya,misal 100 kata dan sebagainya.

v  Contoh teks dan ringkasannya

PERNIKAHAN DINI          
Masih ingat sinetron berjudul pernikahan dini? Dini bukan sekedar tokoh wanita, kata “Dini” juga mengandung arti lain,yaitu ”sebelum waktunya”.singkat cerita,sepasang remaja terpaksa menjalani pernikahan sebelum waktunya karena Dini yang masih remaja mengalami kehamilan yang tidak di inginkan.Aib ini terjadi setelah mereka melakukan “hubungan terlarang” saat tamasya ke daerah wisata yang sejuk dan indah.seiring dengan bergulirnya waktu,Dini masih belia dan sang pria yang masih remaja di tuntut harus menjadi orang tua bagi anak mereka. Kini mereka terpaksa menerima realitas,menjalani kehidupan berumah tangga yang penuh dengan kerikil-kerikil tajam sebagai konsekuensi dari perbuatannya.
Kisah di atas menggambarkan betapa remaja tidak memiliki pemikiran jauh ke depan. Bahwa melakukan “hubungan terlarang” meskipun hanya sekali bisa berakibat kehamilan. Resiko dari perbuatan mereka harus di bayar mahal;mereka punya anak.padahal,secara mental dan finansial,mereka belum siap.Inilah contoh remaja yang sangat minim pengetahuaanya tentang masalah seksualitas dengan segala resikonya.
Oleh karena itu   DEPDIKNAS   perlu di beri dukungan untuk mencanangkan diajarkannya pendidikan seks di sekolah-sekolah.banyak orang yang masih alergi mendegar kata “ seks “.Mereka menafsirkan pendidikan seks dengan suatu pemikiran yang picik dan keliru.Itulah sebabnya,istilah “pendidikan seks” perlu di ganti namanya menjadi “Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja“.
Masalah kesehatan reproduksi remaja cukupannya luas meliputi pengetahuan tentang sistem dan fungsi alat reproduksi,gender,kehamilan,penyakit menular seksual,serta membongkar mitos-mitos seksualitas.
                                    Ringkasan verbal dari teks di atas adalah :
Kata Dini,selain nama tokoh wanita dalam sinetron,juga mengandung arti ‘ sebelum waktunya ‘. Dini yang masih remaja harus mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Aib yang merupakan Akibat ‘ hubungan terlarang ‘dengan temanya yang juga masih remaja itu menjadikan mereka hidup sengsara.
Kisah itu menggambarkan bahwa remaja tidak mempunyai pemikiran jauh ke depan dan bahwa ‘ hubungan terlarang ‘bisa berakibat fatal,sementara mental dan finansial mereka belum siap.
DEPDIKNAS perlu di dukung untuk mencanangkan di ajarkannya pendidikan kesehatan Reproduksi Remaja.

6.                 MENYIMPULKAN ISI TEKS TERTULIS

v  Pengertian simpulan
Simpulan artinya sesuatu yang di simpulkan; hasil penyimpulannya: kesimpulan simpulan juga berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir  yang berdasarkan pada uraian sebelunya);atau keputusan yang di peroleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif.
v  Penalaran dalam membuat simpulan
Ø  Penalaran deduktif
a)      Silogisme
Pola ini di mulai dengan mengemukakan pernyataan yang umum (premis umum / mayor) di ikuti pernyataan khusus (premis khusus / minor ),di tarik kesimpulan terhadap hal yang khusus.
Contoh 1:
                Binatang menyusui berkembang biak dengan cara melahirkan anak.ikan paus adalah binatang yang menyusui anaknya.Jadi,ikan paus juga berkembang biak dengan melahirkan anak.

Contoh 2:
                Semua siswa SMK 1 yang nilai hariannya rata-rata minimal 8 dalam UKBI bisa mencapai  peringkat madya .Tuti memperoleh nilai harian rata-rata 8.sehingga,Tuti di perkirakan  bisa mencapai peringkat Madya dalam UKBI.



b)     Sebab  ® akibat-akibat
Pola ini di mulai dari suatu sebab, lalu di cari/di runut kemungkinan akibat-akibatnya.
                Contoh:
                Hingga bulan desember ternyata hujan belum juga turun.banyak sawah dan lahan pertanian kekeringan dan tidak bisa di tanam.banyak petani yang persediaaan pangannya tidak akan bertahan sampai panen berikutnya.kerawanan sosial diperkirakan akan meningkat.
c)      Akibat ®sebab-sebab
Pola ini di mulai dari suatu akibat,lalu di cari kemungkinan sebab-sebabnya.
                Contoh:
                                Petani yang kebanyakan miskin sulit untuk beranjak dari kemiskinan.lahan pertanian mereka ratarata sempit.Tiap musim panen harga berasb beranjak naik,persedian beras mereka telah habis sehingga justru harus membeli. Harga pupukpun ikut memperparah kemiskinan petani. Demikian pula harga obat-obatan.
Ø  Penalaran iduktif
Pola ini dimulai dengan mengemukakan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang bersifat khusus, lalu di tariklah sebuah simpulan umum berdasarkan hal-hal yang bersifat khusus tsb.

a)   Generalisasi
Generalisasi adalah perumusan simpulan umum berdasarkan data/fakta/bukti/contoh atau kejadia-kejadian khusus.

Contoh 1 :
                Manusia adalah makhluk hidup, setiap hari butuh makan. Binatang adalah makhluk hidup, stiap hari butuh makan. Tumbuh-tumbuhan adalah  makhluk hidup, setiap hari butuh makan. Jadi , semua jenis mahkluk hidup setiap hari butuh makan. / jadi, bukan mahkluk hidup kalau tidak butuh makan. / jadi, tidak ada mahluk hidup yang tidak butuh makan.
Jika ada kejadian-kejadian khusus yang berlaku, generalisasi harus diturunkan kadarnya dari semua / seluruh / setiap menjadi hampir semua / sebagian besar / banyak / beberapa / sedikit  dan sejenisnya.
Contoh 2 :
               
Perusahaan roti ABC memproduksi roti yang lain dari yang lain. Roti itu rasanya sangat enak,bentuknya artistik, dan harganya sangat terjangkau. Roti itu dipasarkan di kota jakarta, ternyata sangat laris. Kemudian roti itu di coba dipasarkan di semarang, di surabaya, dan yogyakarta, ternyata sama larisnya dengan pejualan di jakarta. Pemilik perusahaan, yakin bahwa rotinya juga akan laris jika dipasarkan di medan, sulawesi, dan bahkan seluruh indonesia. Tetapi kenyataannya  di papua kurang laku, demikian juga di ambon, dan makassar. Jadi, roti ABC hanya laku di indonesia bagian barat. / jadi, roti ABC kurang laku di indonesia bagian timur. / jadi, roti ABC belum berhasil menguasai  pasar seluruh indonesia.  ( dan simpulan – simpulan sejenisnya ).
b)     Sebab-sebab ® Akibat
Pola ini  dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi sebab, kumudian ditarik simpulan yang berupa akibat.


Contoh :
Sungai menjadi tempat pembuangan sampah. Sungai semakin sempit, daerah aliran sungai dihuni oleh manusia. Selokan dan paritpun tidak berfungsi sebagaimana mestinya.akibatnya setiap musim hujan tiba terjadi banjir di mana-mana.
c)      Akibat-akibat®Sebab
Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang merupakan akibat, kemudian kita telusuri, kita analisis untuk mencari penyebabnya.

Contoh :
               
Sebanyak 150.000 orang di sidoarjo terpaksa mengungsi.setiap 30.000 rumah terendam lumpur.kerugian total di perkirakan bisa mencapai Rp 30 triliun.luapan lumpur tidak bisa di hentikan karena keluar melalui celah-celah rekahan tanah yang tidak memusat.

d)     Sebab-akibat berantai
Pola ini di mulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi sebab,kemudian diikuti akibatnya.akibat ini membawa akibat berikutnya lagi,demikian seterusnya sampai hal yang di pandang sebagai akibat akhir.
Contoh :
Harga BBM per Maret 2005 di naikkan karena pemerintah bermaksud mengurangi subsidinya untuk mengentaskan rakyat lapisan bahwa dari kemiskinan.karena harga BBM naik,biaya angkutan pun naik.dan, dapat di pastikan akibatnya,yaitu harga segala barang kebutuhan pun naik,Naiknya segala kebutuhan sangat memberatkan rakyat berpenghasilan rendah.

e)      Analogi
Analogi yaitu pengambilan simpulan dengan asumsi bahwa jika dua hal atau lebih memiliki beberapa  kesamaan penting,maka dalam aspek lain pun memiliki kesamaan.atau,penggunaan pembanding untuk mengambil simpulan atas suatu hal yang memiliki persamaan sifat dasar.
                                            
Contoh 1 :
Alam semesta berjalan dengan sangat teratur  seperti halnya mesin. Matahari,bumi,bulan,dan bintang yang berjuta-juta beredar dengan teratur seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu.mesin rumit itu ada penciptanya,yaitu manusia yang pandai,teliti,dan bijaksana.tidakkah alam yang maha besar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak pula ada penciptanya.pencipta yang mmaha pandai,maha teliti,dan maha bijaksana?

v  Penerapan simpulan dalam mengarang
Simpulan dapat di bangun berdasarkan data/fakta/informasi.selain itu,simpulan juga dapat dibangun bedasarkan suatu asumsi.asumsi merupakan kerangka/landasan berpikir yang masih berupa dugaan.dalam hal ini jika asumsi yang di pakai untuk pijaksana simpulan salah,kebenaran simpulan akan di pertanyakan.tetapi jika asumsinya benar, simpulan akan dapat di pertanggungjawabkan.
Telah di kemukakan bahwa simpulan dapat di lakukan per aspek atau per tahap.oleh karena itu pada setiap satuan penyajian data/fakta/informasi/asumsi dapat di bangun suatu simpulan.berdasarkan simpulan antara dapat di kemukakan suatu implikasi atau konsekuensi antara dan penjelasan lain yang di pandang perlu.dari implikasi atau konsekuensi antara dapat di bangun simpulan lagi.demikian seterusnya hingga sampailah pada simpulan akhir dan implikasi atau konsekuensi akhir. 
             

No comments:

Post a Comment