Thursday, April 4, 2013

Pola Penalaran Dalam Mengambil Simpulan


Perbedaan kesimpulan dan simpulan
Kesimpulan adalah ringkasan atau rangkuman dari suatu hal.
Simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan atau  resume dari beberapa kesimpulan. 

Dalam mengambil simpulan, digunakan pola penalaran deduktif dan induktif.
1.   Penalaran Deduktif
Pola ini diawali dengan mengemukakan pernyataan yang umum lalu diikuti dengan pernyataan-pernyataan khusus. Penalaran deduktif terdiri atas, tiga bentuk berikut.


      a. Silogisme
Silogisme adalah proses pengambilan simpulan dengan mengungkapkan pernyataan yang bersifat umum (premis umum) disusul dengan pernyataan khusus (premis khusus).
Contoh:
PU : Semua peserta ujian diwajibkan mengenakan atribut dan seragam dari sekolah asalnya.
PK : Susi adalah salah seorang peserta ujian.
K   : Susi wajib mengenakan atribut dan seragam sekolah asal.

b. Sebab-Akibat-Akibat
Pola ini diawali dengan pengungkapan fakta yang merupakan sebab, lalu disusul dengan simpulan yang berupa akibat.
Contoh :
Masyarakat kita masih rendah tingkat kedisiplinannya. Masih banyak penduduk yang membuang sampah di selokan dan di kali. Sehingga saat datang musim hujan, banjir melandanya

     c. Akibat-Sebab-Sebab
Pola ini dimulai dengan pernyataan yang merupakan akibat, kemudian ditelusuri penyebabnya.
Contoh:
Dua dari tiga remaja di kota-kota besar di Indonesia menurut penelitian,. telah terlibat pergaulan bebas. Kebanyakan dari mereka terpengaruh oleh budaya Barat yang bebas.



2. Penalaran Induktif
Pola penalaran ini bermula dari pengungkapan hal-hal yang khusus, kemudian yang bersifat umum.

Berikut adalah pola-pola penalaran induktif.
      a.  Generalisasi
Generalisasi ialah pengambilan simpulan umum berdasarkan fakta dan data yang bersifat khusus. Data dan fakta diperoleh melalui penilaian, pengamatan, atau hasil survei.

Contoh:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada SMA Teladan saat mereka melaksanakan upacara, pakaiannya seragam dan tertib .

      b.   Sebab-Sebab-Akibat
Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi sebab, lalu ditarik simpulan yang merupakan akibat.
Contoh:
Hutan banyak ditebangi secara ilegal,  terjadi kebakaran hutan di mana-mana.Akibatnya, setiap datang musim hujan , bencana longsor terjadi.

      c. Akibat-Akibat-Sebab
Pola ini dimulai dengan mengungkapkan fakta-fakta yang merupakan akibat lalu dikemukakan peristiwa yang menjadi penyebabnya.
Contoh:
Ketika hujan, banjir melanda di mana-mana. Para penduduk mengungsi di tempat yang tinggi. Mereka harus menunggu air surut kembali. Ini disebabkan saluran air tersumbat oleh sampah yang dibuang warga sembarangan.

      d. Analogi
Analogi ialah pengambilan simpulan dengan mengambil kesamaan dari suatu hal yang diperbandingkan dan  dianggap memiliki kesamaan sifat dasarnya.
Contoh:
Seorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Begitu pula bila menuntut ilmu seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama saja halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.

sumber : http://bbi-ady.blogspot.com/2011/04/pola-penalaran-dalam-mengambil-simpulan.html

No comments:

Post a Comment