ILMU pengetahuan merupakan buah dari proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat aktivitas psikis, di
antaranya membaca. Membaca adalah jendela dunia. Membaca dapat membuka
cakrawala berpikir seseorang. Membiasakan kebenaran ternyata jauh lebih
berat daripada membenarkan kebiasaan. Kebiasaan membaca perlu
dibudayakan
Hampir sebagian besar manusia tidak menyangkal bahwa
kebiasaan membaca adalah baik dan positif. Namun, tidak semua orang
dapat menanamkan kegemaran membaca.
Buku adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya. Semboyan atau pepatah sederhana ini memiliki makna yang sangat luas.
Mengapa dunia pendidikan di negeri ini terpuruk?
Salah satu alasannya adalah kegemaran membaca masyarakat Indonesia yang
tergolong masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain.
Kualitas sumber daya manusia akan meningkat secara
signifikan tatkala manusia dapat menumbuhkan kegemaran membaca.
Seseorang tidak akan bisa menulis manakala tidak bisa membaca. Wajarlah
seandainya di tingkat pendidikan sekolah dasar, yang pertama ditekankan
adalah membaca, baru menulis, dan kemudian berhitung.
Guru sebagai salah satu sumber daya pendidikan
mempunyai tanggung jawab dalam menumbuhkan kegemaran membaca melalui
peserta didiknya.
Siswa usia sekolah dasar yang dalam perkembangan
kognitifnya berada pada fase operasional konkret, tampaknya perlu contoh
konkret pula dari gurunya dalam hal membaca. Siswa lambat laun akan
menirukan apa yang dilihatnya, bila semua guru saat istirahat membaca
buku. Setidaknya hal ini akan memberikan pengaruh positif bagi para
siswanya. Sebaliknya, bila siswa sering melihat gurunya dalam waktu
istirahat mengobrol ke sana ke mari, murid pun secara tidak langsung
menirukannya. Bukankah ada pepatah, Guru kencing berdiri, murid kencing
berlari?
Block grant buku perpustakaan merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat menambah minat baca siswa.
Ironisnya, di sekolah dasar masih belum semuanya
memiliki perpustakaan sekolah. Kalaupun ada, keberadaannya kurang
dioptimalkan. Perpustakaan sekolah merupakan aset sumber pengetahuan
siswa dan guru di sekolah tersebut. Buku adalah gudang ilmu. Banyak buku
berarti gudang ilmunya pun banyak. Bila semua gudang dapat dibuka
dengan memaca maka yang dapat membuka akan kaya ilmu pengetahuan dan
pengalaman. Hal ini relevan dengan pepatah experience is the best
teacher.
Pengalaman yang diperoleh seseorang memiliki makna
besar bagi orang tersebut. Dengan pengalaman, seseorang yang pernah
terperosok dalam satu lubang yang menyakitkan, minimal tidak akan
terperosok dalam lubang yang sama. Akan tetapi, dalam hal ini tidak
berlaku bagi orang yang dalam tanda kutip kurang menggunakan rasio dalam
bertutur dan bertindak.
Revitalisasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah
merupakan langkah awal untuk menumbuhkan minat baca di kalangan siswa,
ditunjang dengan pengelolaan yang baik serta bimbingan guru terhadap
pentingnya perpustakaan sebagai sumber belajar dan sumber informasi.
Pengelola perpustakaan harus pandai memilih dan
memilah buku yang relevan dengan tuntutan kebutuhan para siswanya, juga
perlu memperhatikan keaktualannya. Selain buku pengetahuan, perpustakaan
sekolah perlu juga memiliki buku cerita, hiburan berupa cerita fiksi
sebagai santapan sambil istirahat.
Membaca buku di perpustakaan sangat rendah tingkat
kesulitannya dan tidak membutuhkan fasilitas prasyarat bagi penggunanya.
Pada gilirannya, semua siswa sekolah dapat mendukung pemerintah dalam
program Internet Goes to School yang tentunya perlu diawali oleh tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mereka menjadi jembatan
penghubung aplikasi teknologi tersebut.
Mengapa kita tidak mau mencoba untuk membangkitkan
kegemaran membaca? Orang yang banyak membaca pasti banyak
pengetahuannya. Orang yang banyak pengetahuannya adalah orang yang
berilmu. Orang yang berilmu adalah orang yang ulet dan tidak mudah putus
asa. Orang yang ulet adalah orang yang penuh harapan dan optimisme.
Orang yang optimistis adalah orang yang sukses.
sumber : http://edoendrikaputra.wordpress.com/2011/05/29/buku-sebagai-sumber-pengetahuan/
No comments:
Post a Comment